Jumat, 15 November 2013
Senin, 04 November 2013
Kata & Pilihan Kata serta Kalimat Efektif
20.30
No comments
1. KATA DAN PILIHAN KATA
A. Pengertian Kata
A. Pengertian Kata
Kata pada dasarnya merupakan
lambang dari suatu objek, pengertian, atau konsep. Hubungan kata sebagai
lambang dengan objek, makna, atau konsep, dapat digambarkan melelui segitiga
berikut.
Gambaran atau pengertian yang timbul oleh kata tersebut disebut dengan
referensi. Untuk mempresentasikan referensi tersebut digunakan lambang atau
kata. Sedangkan acuannya atau benda/konsep yang didukungnya disebut dengan
referen atau acuan.
Seseorang yang menguasai banyak kosa kata dapat
menyampaikan gagasannya dengan baik. Namun, akan lebih baik jika dalam
mengungkapkan gagasannya, ia dapat memilih atau menempatkan kata secara
tepat dan sesuai. Pilihan kata (diksi) pada dasarnya adalah
hasil dari upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alinea,
atau wacana. Pemilihan kata akan dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata
yang artinya hampir sama atau bermiripan. Ketepatan pilihan kata mempersoalkan
kesanggupan sebuah kata yang dapat menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada
imajinasi pembaca atau pendengar. Untuk itu, agar gagasan-gagasan tersebut
dapat dengan tepat ada pada majinasi pembaca atau pendengar, ketersediaan kata
yang dimiliki oleh seorang penulis mutlak diperlukan yaitu berupa
perbendaharaan kata yang memadai, seakan-akan ia memiliki daftar kata.
Persoalan ketepatan pilihan kata dari daftar kata itu akan menyangkut pula
masalah makna kata dan kosa kata seseorang, sehingga dari daftar kata itu
dipilih satu kata yang paling tepat untuk mengungkapkan suatu pengertian. Tanpa
menguasai sediaan kata yang cukup banyak, tidak mungkin seseorang dapat
melakukan pemilihan atau seleksi kata.
B. Imbuhan Dalam Bahasa Asing
& Upaya Pengindonesiaan
Dalam pertumbuhan bahasa Indonesia, banyak imbuhan baru
atau serapan dari bahasa daerah, terutama dari bahasa-bahasa asing.
Imbuhan-imbuhan tersebut sangat produktif, lebih banyak tampil dalam surat
kabar-surat kabar atau karya ilmiah.
Kopetensi
yang harus dimiliki siswa
1. Siswa dapat
menentukan jenis Imbuhan Asing.
Contoh
perintah soal : Kalimat berikut yang menggunakan ibuhan asing adalah ?
2. Siswa
dapat menentukan arti imbuhan asing.
Contoh
perintah soal :
a. Nosi
(arti ) imbuhan asing pada kalimat berikut adalah….
b.
Imbuhan asing yang berarti ………….(misal intesitas) terdapat dalam kalimat.
3. Siswa
dapat menggunakan ibuhan asing dengan tepat.
Contoh
perintah soal :
a.
Penggunaan imbuhan asing “isme yang tepat adalah….
b.
Penggunaan imbuhan asing yg tepat terdapat dalam kalimat…
Macam-macam Imbuhan Asing dan maknanya
a. Imbuhan asing dari bahasa Daerah
(1)
Awalan tak = tidak
Contoh:
tak sadar,tak aktif,tak sosial,dsb.
(2)
Awalan serba = seluruhnya/semuanya
Contoh:
serba merah, serba susah,dsb.
(3)
Awalan tuna = kehilangan sesuatu,ketiadaan, cacad.
Contoh:
tuna karya, tuna wisma, tuna susila, dsb.
b. Imbuhan asing dari bahasa Sanskerta
1. Bentuk
awalan sebagai berikut:
Awalan
maha = sangat/besar, pra = sebelum (= pre), swa = sendiri, dan
dwi =
dua, dsb
Contoh:
(a). Para
mahasiswa sedang melakukan penelitian di Gunung Merapi.
(b).
Zaman prasejarah manusia belum mengenal tulisan.
2. Bentuk
akhiran dari bahasa Asing (wan, -man, -wati,i, iah ,isasi, isme, isasi)
Nosi atau
arti :
1.
Menyatakan orang yang ahli
Misalnya
: ilmuwan, rohaniwan, dan budayawan, sastrawan, dsb.
2.
Menyatakan orang yang mata pencahariannya dalam bidang tertentu
Misalnya
: karyawan, wartawan, dan industriwan
3. Orang
yang memiliki sifat khusus
Misalnya
: hartawan dan dermawan
4.
Menyatakan jenis kelamin
5. Menyatakan
sifat contoh alami, badani, insani, hewani, artinya
menyatakan
‘
6.
Menyatakan bersifat bersifat, duniawi, manusiawi, dan surgawi,
Dalam
mempelajari Imbuhan ini sebagian siswa belajar dengan cara menghafal arti
maupun fungsinya . Perhatikan cara mencari fungsi imbuhan dan arti imbuhan
berikut.
Cara Mencari Arti Imbuhan
Pemerintah
sedang menggalakkan program komputerisasi di perkantoran.
Kata
computer mendapat imbuhan isasi
Apa nosi
/arti isasi pada kata komputerisasi ?
Jawab :
Menyatakan
proses.
Pemerintah
sedang menggalakkan program computer…… di perkantoran.
Sebenarnya
arti atau nosi imbuhan tak ubahnya kita mencari sinonim dari imbuhan tersebut.
Coba kamu cari kata yg tepat untuk mengisi titik-titik itu. (itulah arti
imbuhannya) Bahkan jika soal adalah pilihan ganda anda tinggal memasukkan satu
persatu dari jawaban ke titik-titik itu. NIscaya anda akan menemukan
sinonimnya.
Pengecualian
Imbuhan.
Sejarah +
wan = sejarawan — bukan sejahwan
Rohani +
iah = rohaniah —- bukan rohaniiah
Sejarah
di akhiri konsonan “h” dan mendapat imbuhan yang diawali Konsonan “w”
Rohani di
akhiri vocal “i”dan mendapat imbuhan yang diawali vocal “i”
Jadi jika
huruf akhir bertemu dengan akhiran yang sejenis akan luluh salah satunya.
C. Hubungan Makna Kata
1.
Sinonim adalah kata-kata yang memiliki kesamaan atau
kemiripan makna. Contoh:Siuman=sadar,datang=tiba=sampai
2.
Hiponim adalah suatu kata yang maknanya telah
mencakup oleh kata yang lain.Hubungan makna kata satu dengan yang lain akan
menghasilkan kata(superordinat dan subordinat) Pakaian Superordinat(hipernim) Baju
Celana Kaos Subordinat(hiponim)
3.
Homonim adalah kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan
dan bunyi namun berbada artinya. Contoh :Bulan ini adikku menikah,malam ini
bulan tidak bersinar
4.
Polisemi adalah suatu kata yang memiliki makna
ganda.Namun demikian,diantara makna tersebut masih terdapat hubungan makna:
Contoh :Anak saya sakit(keturunan)
Ia anak buahku(bawaan)
Hati-hati,anak tangga itu rapuh(bagian tangga yang
di injak)
5.
Antonim adalah kata-kata yang memiliki makna
berlawanan. Contoh:besar-kecil,atas-bawah,siang-malam Antonim dibedakan
menjadi:
a.Antonim
kembar :Putra-putri,dewa-dewi,pemuda-pemudi.
b.Antonim
gradual :Panjang-pendek,tinggi-rendah,tua-muda.
c.Antonim
relasional :Suami-istri,guru-murid,penjual-pembeli.
d.Antonim
majemuk :Emas-perak,gelang-kalung,pintu-jendela,dan sebagainya
e.Antonim
hierarkis :Jendral-kopral,kilometer-meter,dan sebagainya.
2. KALIMAT EFEKTIF
A. Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat
mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis dan sanggup menimbulkan
gagasan yang sama tepatnya di dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang
dipikirkan oleh pembicara atau penulis.
B. Hal-Hal yang Berhubungan Dengan Kalimat Efektif
Hal yang berhubungan dengan kalimat efektif adalah
Alinea. Alinea adalah satu kesatuan pikiran, satu kesatuan yang lebih tinggi
dari sebuah kalimat. Alinea merupakan himpunan yang saling berkaitan untuk
membuat sebuah gagasan dari sang penulis. Dari pembentukan sebuah alinea harus
mempunyai tujuan dimana sang penulis harus menceritakan idenya kedalam suatu
cerita dan menegaskan perhatian secara wajar diakhir kalimat.
Syarat-syarat pembentukan Alinea :
1.
Kesatuan: Semua kalimat yang mendukung alinea secara bersama-sama mendukung
sebuah ide.
2.
Koherensi: Saling berhubungan sebuah kalimat dengan kalimat lainnya yang
membentuk sebuah alinea.
3.
Pengembangan: Sebuah alinea memiliki pengembangan gagasan/ide dengan
menggunakan kalimat pendukung.
4.
Efektif: Dengan penggunaan kalimat yang efektif, maka ide akan disampaikan
secara tepat.
Pola Pengembangan Alinea :
a. Alinea
deduktif : Kalimat utamanya terdapat pada bagian awal kalimat.
b. Alinea
induktif : Kalimat utamanya terdapat pada bagian akhir kalimat.
c. Alinea
campuran : Kalimat utamanya terletak di awal dan ditegaskan kembali pada bagian
akhir.
d. Alinea
diskriptif : Kalimat utama yang tersirat pada seluruh kalimat di paragraph
tersebut.
Disetiap
alinea pasti ada kalimat yang saling berhubungan dengan kalimat lainnya. Maka
pada saat melakukan penulisan, kita harus memiliki dua buah kalimat penting
yaitu kalimat utama dan kalimat penjelas.
-Kalimat Utama
Biasanya
kalimat utama diletakkan pada awal kalimat, tetapi kalimat utama bisa
diletakkan ditengah maupun diakhir kalimat. Kalimat utama adalah kalimat inti
dari sebuah gagasan yang berisi sebuah pernyataan dan akan dijelaskan oleh
kalimat penjelas.
-Kalimat Penjelas
Kalimat
Penjelas adalah kalimat yang memberikan penjelasan ide dari kalimat utama suatu
paragraph.
·Jenis-jenis alinea berdasarkan letak ide pokok
Ide Pokok memiliki berbagai ciri-ciri. Ciri-ciri Ide Pokok antara lain
sebagai berikut:
a.
Berupa pikiran utama atau
gagasan utama.
b.
Mengandung pokok persoalan
atau inti persoalan.
c.
Letak ide pokok di awal paragraf(deduktif),akhir
paragraf(induktif),awal dan akhir paragraf(deduktif-induktif),dan menyebar
diseluruh kalmat(paragraf narasi dan deskripsi).
d.
Dinyatakan secara eksplisit
dalam kalimat utama atau kalimat topik.
e.
Ide pokok dituangkan dalam
satu kalimat dan kalimat tersebut disebut juga kalimat utama.
f.
Biasanya kalimat utama dapat
diidentifikasi dengan mudah.Kata kunci yang menunjukan
kalimat utama antara lain sebagai berikut:
~ Sebagai
kesimpulan……, ~ Dengan demikian……,
~ Yang
penting………., ~ Intinya………,
~
Jadi………., ~ Pokoknya………,
Berikut adalah macam macam paragraf menurut letak kalimat utamanya
Macam macam paragraf menurut letak atau keberadaan kalimat utamnya
antara lain sebagai berikut:
A.Paragraf
Deduktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di awal
paragraf.Gagasan utamaatau pokok persoalan paragraf itu dinyatakan dalam
kalimat pertama.Kemudian disusul dengan kalimat-kalimat penjelas.
Contoh:
Satu
satunya bidang pembangunan yang tidak mengalami imbas krisis ekonomi sektor
sektor di bidang pertanian. Misalnya,perikanan masih meningkat cukup
mengesankan,yaitu 6,65 persen;demikian pula perkebunan ,yang meningkat 6,46
persen.Secara Umum,konstribusi dar sektor sektor pertanian terhadap produk
domestik bruto(PDB)meningkat 18,07 persen menjadi 18,04 persen.Padahal selama
30 tahun terakhir,pangsa sektor pertanian meroso dara tahun ke tahun.
B.Paragraf
Induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir paragraf.Mula
mula dikemukakan fakta fakta ataupun uraian uraian.Kemudian dari fakta fakta
itu penulis menggeneralisasikannya ke dalam sebuah kalimat.
Contoh:
Baik di
Indonesia maupun di negaranya sendiri,shin-chan tidak dianggap sebagai role
model yang baik buat anak anak.Protes pun bermunculan.Ruang surat pembaca di
koran koran dipenuhi dengan keberatan para orang tua terhadap komik yang laris
manis itu.Umunya surat itu datang dari kalangan ibu.Menurut mereka dalam
suratnya,kelakuan shin-chan diikuti oleh anak anak. Shin-chan,dimata para orang
tua di indonesia,adalah setan kecil penebar virus.
Paragraf
diatas dengan jelas mengungkapkan gagasan bahwa Shin-chan merupakan komik yang
menebarkan pengaruh yang berbahaya.Karena dalam paragraf tersebut dikatakan
bahwa shin-chan merupakan setan kecil penebar virus.
C.
Paragraf Campuran(Deduktif-Induktif) adalah paragraf yang gagasan utamanya
terletak pada kalimat pertama dan terakhir.Dalam paragraf ini terdapat dua
kalimat utama.Kalimat terakhir umunya mengulangi gagasan yang dinyatakan
kalimat pertama dengan sedikit tekanan atau variasi.
Contoh:
Saya
berkeyakinan kalau Indonesia menfokuskan diri pada sektor agrobisnis,tidak ada
negara lain yang mampu menandingi kita. Agar reformasi tersebut dapat
terjadi,yang over valued harus dihindari.Memang,krisis ekonomi yang sedang
berlangsung telah mengoreksi nilai tukar kita.Dalam hal ini,pemerintah tidak
perlu memaksa rupiah menguat,tetapi biarkan mekanisme pasar menemukan
keseimbangannya.Yang perlu dilakukan adalah menyesuaikan diri terhadap nilai
tukar yang ada dengan mendorong industri industri yang mampu survive pada nilai
tukat yang ada dengan agrobisnis.Bagi sektor Agrobisnis,semakin melemah rupiah
asal stabil.akan semakin baik.
C. Contoh Kalimat
1. Kesepadanan
Suatu
kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu subjek, predikat, objek
dan keterangan. Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam
pemakaian struktur bahasa.
Contoh:
Amara
pergi ke sekolah, kemudian Amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. (tidak
efektif)
Amara
pergi ke sekolah, kemudian kerumah temannya untuk belajar. (efektif)
2. Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata
Dalam
membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan
tafsiran ganda)
Contoh:
Mahasiswi
perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (tidak efektif)
Mahasiswi
yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah. (efektif)
3.Kehematan
Kehematan
dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa
atau bentuk lain yang di anggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata
bahasa.
Contoh:
Karena ia
tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama belajar di rumahku. (tidak
efektif)
Karena
tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)
4. Kelogisan
Bahwa ide
kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan
yang berlaku.
Contoh:
Untuk
mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)
Untuk
menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)
5.Kesatuan atau Kepaduan
Maksudnya
adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang
disampaikannya tidak terpecah-pecah.
Contoh:
Kita
harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah
terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)
Kita harus
mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa
kemanusiaan. (efektif)
6. Keparalelan atau Kesejajaran
Adalah
kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu.
Contoh:
Kakak
menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)
Kakak
menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Harga
sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)
Harga
sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)
Sumber :
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/196711031993032-NOVI_RESMINI/DIKSI_ATAU_PILIHAN_KATA_power_point.pdf
http://www.peribahasaindonesia.com/pengertian-diksi-pilihan-kata/
http://bagas.wordpress.com/2007/09/05/imbuhan-asing/
http://d3asy.blogspot.com/2010/04/hubungan-makna.html
http://www.peribahasaindonesia.com/pengertian-diksi-pilihan-kata/
http://bagas.wordpress.com/2007/09/05/imbuhan-asing/
http://d3asy.blogspot.com/2010/04/hubungan-makna.html
Langganan:
Postingan (Atom)