BAB II
2. Permasalahan dan Kasus
Ø Masalah pertama dari Dunia
Perbankan Indonesia yang menggunakan IT adalah adanya hacker yang dapat dengan
mudah masuk ke dalam sistem Jaringan dari sebuah bank dan kemudian mengambil
data dari nasabah, bahkan dapat mentransfer sejumlah uang ke rekening sang
Hacker.Tapi masalah seperti ini masih bisa dapat diatasi dengan mencari admin
sistem yang dapat menjaga sistem jaringan dari Bank.
Ø Masalah kedua dari perbankan
Indonesia adalah pembobolan ATM yang sekarang ini marak terjadi. Masalah ini
sangat menggangu dunia perbankan karena pihak Bank tidak bisa tahu apakah
memang ATM seorang nasabah memang telah dibobol atau memang sedang terjadi
Transaksi yang sebenarnya.
Pihak dari Perbankan
Indonesia seharusnya memperbaharui sistem Bank dan melakukan review secara berkala
terhadap kapasitas dan kecukupan pengendalian risiko perbankan. Ini dilakukan
sebagai jaminan perlindungan hukum terhadap nasabah dari kemungkinan adanya
technology fraud ataupun cyber crime.
Berikut adalah sembilan kasus
perbankan pada kuartal pertama yang dihimpun oleh Strategic Indonesia melalui
Badan Reserse Kriminal Mabes Polri:
1. Pembobolan Kantor Kas Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tamini Square.
Melibatkan supervisor kantor kas tersebut dibantu empat tersangka dari luar
bank. Modusnya, membuka rekening atas nama tersangka di luar bank. Uang
ditransfer ke rekening tersebut sebesar 6 juta dollar AS. Kemudian uang ditukar
dengan dollar hitam (dollar AS palsu berwarna hitam) menjadi 60 juta dollar AS.
2. Pemberian kredit dengan dokumen dan jaminan fiktif pada Bank
Internasional Indonesia (BII) pada 31 Januari 2011. Melibatkan account officer
BII Cabang Pangeran Jayakarta. Total kerugian Rp 3,6 miliar.
3. Pencairan deposito dan melarikan pembobolan tabungan nasabah Bank
Mandiri. Melibatkan lima tersangka, salah satunya customer service bank
tersebut. Modusnya memalsukan tanda tangan di slip penarikan, kemudian
ditransfer ke rekening tersangka. Kasus yang dilaporkan 1 Februari 2011, dengan
nilai kerugian Rp 18 miliar.
4. Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Margonda Depok. Tersangka
seorang wakil pimpinan BNI cabang tersebut. Modusnya, tersangka mengirim berita
teleks palsu berisi perintah memindahkan slip surat keputusan kredit dengan
membuka rekening peminjaman modal kerja.
5. Pencairan deposito Rp 6 miliar milik nasabah oleh pengurus BPR
tanpa sepengetahuan pemiliknya di BPR Pundi Artha Sejahtera, Bekasi, Jawa
Barat. Pada saat jatuh tempo deposito itu tidak ada dana. Kasus ini melibatkan
Direktur Utama BPR, dua komisaris, komisaris utama, dan seorang pelaku dari
luar bank.
6. Pada 9 Maret terjadi pada Bank Danamon. Modusnya head teller Bank
Danamon Cabang Menara Bank Danamon menarik uang kas nasabah berulang-ulang
sebesar Rp 1,9 miliar dan 110.000 dollar AS.
7. Penggelapan dana nasabah yang dilakukan Kepala Operasi Panin Bank
Cabang Metro Sunter dengan mengalirkan dana ke rekening pribadi. Kerugian bank
Rp 2,5 miliar.
8. Pembobolan uang nasabah prioritas Citibank Landmark senilai Rp
16,63 miliar yang dilakukan senior relationship manager (RM) bank tersebut.
Inong Malinda Dee, selaku RM, menarik dana nasabah tanpa sepengetahuan pemilik
melalui slip penarikan kosong yang sudah ditandatangani nasabah.
9. Konspirasi kecurangan investasi/deposito senilai Rp 111 miliar untuk
kepentingan pribadi Kepala Cabang Bank Mega Jababeka dan Direktur Keuangan PT
Elnusa Tbk.