MUHAMMAD BADRUL HAQ

" WELCOME TO MY BLOG "

MUHAMMAD BADRUL HAQ

"Kebahagiaan adalah milik mereka yang memiliki impian dan berani mewujudkannya menjadi kenyataan"

MUHAMMAD BADRUL HAQ

"Gagal itu hal yang biasa, tapi kegagalan yang sesungguhnya adalah saat kita menyerah dan berhenti untuk mencoba"

MUHAMMAD BADRUL HAQ

"Percayalah hari ini akan lebih indah dari hari kemarin, jika kita mengawalinya dengan do'a dan senyuman"

MUHAMMAD BADRUL HAQ

"Bersyukur adalah cara terbaik agar merasa cukup, bahkan disaat kekurangan. Jangan pernah berharap lebih sebelum kita berusaha lebih"

Senin, 12 November 2012

Permasalahan atau Kasus IT dalam Perbankan

BAB III
1. Solusi / Pencegahan :

Untuk mengantisipasi berbagai permasalahan yang terkait dengan keamanan sistem informasi, maka perlu diimplementasikan suatu kebijakan dan prosedur pengamanan yang mencakup :
Identifikasi sumber-sumber dan aset-aset yang akan dilindungi.
Analisa kemungkinan ancaman dan konsekuensinya.
Perkirakan biaya atau kerugian-kerugian yang dapat ditimbulkan.
Analisa potensi tindakan penangkal dan biayanya serta kerugian lainnya.
Mekanisme pengamanan yang sesuai.
Perlu adanya suatu ketentuan yang mengatur perbankan nasional yang memiliki pusat penyimpanan, pemrosesan data atau informasi dan transaksi perbankan yang letaknya diluar negeri.
Perlu dibentuk sebuah unit kerja khusus atau divisiPengamanan – Pencegahan kejahatan perbankan di dalam struktur Bank/ Bank Indonesia yang fungsinya untuk melakukan penerapan kebijakan pengamanan sistem, melakukan penelitian untuk pencegahan terhadap ancaman/ kejahatan yang sudah ada maupun yang mungkin terjadi dan melakukan tindakan recovery serta pemantauan transaksi perbankan selama 24 jam.
Bank Indonesia perlu melakukan audit terhadap sistem teknologi informasi dankomunikasi yang dilakukan oleh perbankan untuk setiap kurun waktu tertentu.
Memperketat/ mengendalikan dengan cermat akses nasabah maupun pegawai ke jaringan sistemICT perbankan, agar seluruh pegawai perbankan mengetahui bahwa mereka juga di pantau.

Sumber :
http://think.securityfirst.web.id/ilusi-keamanan-teknologi-informasi-system-perbankan/

Permasalahan atau Kasus IT dalam Perbankan

BAB II
2. Permasalahan dan Kasus


Ø  Masalah pertama dari Dunia Perbankan Indonesia yang menggunakan IT adalah adanya hacker yang dapat dengan mudah masuk ke dalam sistem Jaringan dari sebuah bank dan kemudian mengambil data dari nasabah, bahkan dapat mentransfer sejumlah uang ke rekening sang Hacker.Tapi masalah seperti ini masih bisa dapat diatasi dengan mencari admin sistem yang dapat menjaga sistem jaringan dari Bank.
Ø  Masalah kedua dari perbankan Indonesia adalah pembobolan ATM yang sekarang ini marak terjadi. Masalah ini sangat menggangu dunia perbankan karena pihak Bank tidak bisa tahu apakah memang ATM seorang nasabah memang telah dibobol atau memang sedang terjadi Transaksi yang sebenarnya.
Pihak dari Perbankan Indonesia seharusnya memperbaharui sistem Bank dan melakukan review secara berkala terhadap kapasitas dan kecukupan pengendalian risiko perbankan. Ini dilakukan sebagai jaminan perlindungan hukum terhadap nasabah dari kemungkinan adanya technology fraud ataupun cyber crime.
Berikut adalah sembilan kasus perbankan pada kuartal pertama yang dihimpun oleh Strategic Indonesia melalui Badan Reserse Kriminal Mabes Polri:
1.      Pembobolan Kantor Kas Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tamini Square. Melibatkan supervisor kantor kas tersebut dibantu empat tersangka dari luar bank. Modusnya, membuka rekening atas nama tersangka di luar bank. Uang ditransfer ke rekening tersebut sebesar 6 juta dollar AS. Kemudian uang ditukar dengan dollar hitam (dollar AS palsu berwarna hitam) menjadi 60 juta dollar AS.
2.      Pemberian kredit dengan dokumen dan jaminan fiktif pada Bank Internasional Indonesia (BII) pada 31 Januari 2011. Melibatkan account officer BII Cabang Pangeran Jayakarta. Total kerugian Rp 3,6 miliar.
3.      Pencairan deposito dan melarikan pembobolan tabungan nasabah Bank Mandiri. Melibatkan lima tersangka, salah satunya customer service bank tersebut. Modusnya memalsukan tanda tangan di slip penarikan, kemudian ditransfer ke rekening tersangka. Kasus yang dilaporkan 1 Februari 2011, dengan nilai kerugian Rp 18 miliar.
4.      Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Margonda Depok. Tersangka seorang wakil pimpinan BNI cabang tersebut. Modusnya, tersangka mengirim berita teleks palsu berisi perintah memindahkan slip surat keputusan kredit dengan membuka rekening peminjaman modal kerja.
5.      Pencairan deposito Rp 6 miliar milik nasabah oleh pengurus BPR tanpa sepengetahuan pemiliknya di BPR Pundi Artha Sejahtera, Bekasi, Jawa Barat. Pada saat jatuh tempo deposito itu tidak ada dana. Kasus ini melibatkan Direktur Utama BPR, dua komisaris, komisaris utama, dan seorang pelaku dari luar bank.
6.      Pada 9 Maret terjadi pada Bank Danamon. Modusnya head teller Bank Danamon Cabang Menara Bank Danamon menarik uang kas nasabah berulang-ulang sebesar Rp 1,9 miliar dan 110.000 dollar AS.
7.      Penggelapan dana nasabah yang dilakukan Kepala Operasi Panin Bank Cabang Metro Sunter dengan mengalirkan dana ke rekening pribadi. Kerugian bank Rp 2,5 miliar.
8.      Pembobolan uang nasabah prioritas Citibank Landmark senilai Rp 16,63 miliar yang dilakukan senior relationship manager (RM) bank tersebut. Inong Malinda Dee, selaku RM, menarik dana nasabah tanpa sepengetahuan pemilik melalui slip penarikan kosong yang sudah ditandatangani nasabah.
9.      Konspirasi kecurangan investasi/deposito senilai Rp 111 miliar untuk kepentingan pribadi Kepala Cabang Bank Mega Jababeka dan Direktur Keuangan PT Elnusa Tbk.